Beberapa wilayah di Jakarta mengalami banjir akibat hujan yang berlangsung terus menerus sejak Selasa (31/12/2019) kemarin. Saat musim hujan seperti ini diikuti dengan banjir, ada beberapa hal yang harus masyarakat perhatikan berkaitan dengan kelistrikan.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Ikhsan Asaad beberapa waktu lalu membagi beberapa hal yang harus menjadi perhatian saat menghadapi musim hujan berkaitan kelistrikan.
Hal pertama yang harus dilakukan masyarakat saat banjir untuk menghindari bahaya tersengat aliran listrik yaitu mematikan listrik dari Meter Circuit Breaker (MCB) di kWh meter.
Selanjutnya cabut seluruh peralatan listrik yang masih menancap dan naikkan alat elektronik ke tempat yang lebih aman.
Apabila terjadi banjir dan listrik belum dipadamkam oleh PLN, laporkan segera melalui Contact Center PLN 123 atau hubungi kantor PLN terdekat.
Setelah banjir surut, pastikan semua alat elektronik dan instalasi listrik dalam keadaan kering.
Penormalan listrik oleh PLN akan dilakukan apabila instalasi PLN maupun warga sudah dalam kondisi kering dan siap dialiri listrik.
Penyalaan akan dilakukan dengan didahului oleh penandatanganan berita acara disaksikan oleh Ketua RT/RW atau tokoh masyarakat setempat.
"Kami juga menghimbau apabila datang hujan, jangan berteduh di dekat instalasi kelistrikan seperti tiang listrik, gardu listrik, maupun tiang lampu penerangan jalan untuk menghindari bahaya tersengat arus listrik," ungkap Ikhsan.
Masyarakat juga perlu menggunakan alat pengaman diri seperti sepatu boots yang kedap air apabila melewati genangan air untuk menghindari resiko terkena pecahan kaca, paku, bakteri, maupin arus listrik bocor.
"Arus listrik bocor bisa saja terjadi disebabkan oleh gesekan kabel PLN dengan kabel lain yang dipasang tidak sesuai aturan atau bahkan tidak berijin. Selain itu masyarakat yang mengambil listrik langsung dari tiang juga sangat berbahaya karena kabelnya tidak standar dan sangat berpotensi menimbulkan arus bocor," tegas Ikhsan.