Pages

Monday, November 12, 2018

IPO, Urban Jakarta Propertindo Tawarkan Saham Rp 1.000 per Lembar

Liputan6.com, Jakarta PT Urban Jakarta Propertindo Tbk akan melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Perusahaan properti ini menawarkan 600 juta saham atau setara 16,85 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah pelaksanaan IPO tersebut.

Direktur Utama Urban Jakarta Propertindo, Paulus Nurwadono mengatakan, pihaknya membuka harga penawaran berkisar Rp 1.000-Rp 1.250 per lembar saham.

"Dengan IPO, jadi perusahaan publik. Kami mengikat dengan aturan perusahaan publik, lebih efisien, lebih baik dan lebih dipercaya," ujar dia di Jakarta, Senin (12/11/2018).

‎Dia menjelaskan, perusahaan akan menerbitkan saham baru dalam rangka pelaksanaan konversi berdasarkan Perjanjian Pinjaman Konversi (Convertible Loan Agreement)‎ tertanggal 22 November 2017 sebanyak-banyaknya 400 juta saham atau setara dengan 11,23 persen.

"Sehingga total saham baru adalah 1 miliar saham atau setara dengan 28,08 persen dua puluh dari total modal ditempatkan dan disetor penuh," kata dia.

‎‎Perseroan juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 840 juta Waran Seri I yang menyertai saham baru perseroan yang ditawarkan ke publik.

Adapun periode pelaksanaan waran adalah mulai dari 12 Juni 2019 hingga 10 Desember 2021. Penerbitan saham baru dalam rangka pelaksanaan konversi tidak disertai penerbitan Waran.

"Untuk aksi korporasi ini, kami menunjuk PT RHB Sekuritas Indonesia dan PT Sinarmas Sekuritas selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek (Joint Lead Underwriters atau JLU)," ungkap dia.

‎Periode penawaran awal (book building) akan berlangsung pada tanggal 9-19 November 2018, dengan perkiraan efektif pada 30 November 2018.

Adapun penawaran umum akan dilaksanakan pada 4-6 Desember 2018 dan pencatatan perdana saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditargetkan pada 12 Desember 2018.

Perusahaan berencana mengalokasikan sekitar 50,0 persen dana hasil IPO untuk akuisisi lahan di wilayah Jabodetabek. Kemudian 30,0 persen untuk belanja modal dan pengembangan, serta sekitar 20,0 persen untuk modal kerja perseroan.‎ "Peluang IPO bisa kami gunakan untuk beli lahan operasional," tandas dia.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com kalo berita gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2K0xcUU

No comments:

Post a Comment