Liputan6.com, Jakarta Anggota Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana mengatakan, pengunggahan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Baerah (APBD) 2020 yang dilakukannya merupakan langkah yang tepat.
Dia menyebutkan, sikapnya itu membantu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Gubernur Anies Baswedan untuk menunjukkan transparansi data.
Dia mengaku Fraksi PSI telah meminta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI untuk mengunggah Rancangan APBD DKI 2020 dengan bersurat, namun tidak ditanggapi.
"Justru saya bantu dia publish anggaran-anggaran itu. Kami (PSI) nggak mencari sensasi karena kami sudah bersurat Bappeda awal Agustus dan sampai awal Oktober belum ada jawaban," kata William, Kamis (31/10/2019).
Namun, pada Jumat (11/10/2019) Bappeda mengunggah satu dokumen RAPBD 2019 yang dianggap oleh William sebagai tanggapan atas permintaan PSI. Namun dokumen tersebut hilang tidak lama setelah diakses.
Meski begitu, William mencari cara lain dengan mengecek tautan yang terdapat dalam jejak tautan dalam akun situs pencarian miliknya.
"Kami baru sadar yang di take down itu tombolnya saja, datanya masih nyangkut. Akhirnya baru di take down semua setelah ramai," kata William seperti dikutip Antara.
Hal ini disampaikan William sebagai tanggapan dari pernyataan Gubernur Anies Baswedan yang pada Rabu lalu menyebut PSI sedang mencari panggung untuk atraksi publik.
"Sebelum mereka (PSI) ngomong, saya sudah ngomong. Saya sudah bicara di dalam (rapat internal). Saya sudah bicara sebelumnya dan kami kaji," katanya.
"Bedanya saya tidak manggung. Bagi orang-orang baru, (ini saatnya) manggung. Ini adalah kesempatan beratraksi," ujar Anies di Balai Kota Jakarta.
Anies mengaku pihaknya memang tak membuka anggaran-anggaran janggal itu lantaran tidak mau mencari perhatian publik dan tengah fokus memperbaiki sistem penganggaran.
"Loh kalau saya itu bukan begitu. Saya mau memperbaiki sistem, bukan mencari perhatian," katanya.
"Saya sering bicarakan, orang ngomong itu ada tiga pilihan, menyelesaikan masalah, kedua memperumit masalah, atau ketiga mengaktualisasi diri. Nah saya bicara untuk menyelesaikan masalah," kata Anies.