Dampak bencana banjir dan tanah longsor di Bengkulu dirasakan sangat berat. Tidak hanya menelan korban jiwa dan penderitaan masyarakat yang harus tinggal di lokasi pengungsian.
Dampak yang paling utama adalah, perekonomian masyarakat khususnya para petani dan peternak di desa yang tidak bisa berbuat apa-apa setelah lahan pertanian, hewan ternak hingga kolam ikan mereka habis disapu banjir.
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan, ribuan hektare sawah yang sudah memasuki masa panen tersapu banjir menghancurkan harapan masyarakat Desa untuk menikmatinya di Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Ratusan hektare kolam dan tambak ikan masyarakat juga hancur berantakan.
Bencana ini juga mengakibatkan, ratusan hektare tanaman jagung mengalami gagal panen. Ditambah ratusan hewan ternak yang juga mati disapu banjir dan tertimbun tanah longsor.
"Kami butuh pemulihan ekonomi, tolong bantu kami bibit supaya saudara-saudara kami bisa membangun harapan baru," ujar Rohidin.
Gubernur juga meminta masyarakat untuk tetap bersemangat menghadapi musibah ini. Gotong royong dan saling bahu membahu yang memang merupakan tradisi masyarakat Bengkulu terus dipertahankan. Musibah akan bisa dilalui jika semua masyarakat mau saling membantu dan tolong menolong.
"Pemerintah tidak akan tinggal diam, tetap bersemangat, ayo bangkit," tegas Rohidin Mersyah.
No comments:
Post a Comment