Sebelumnya, Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian perindustrian, Gati Wibawaningsih mengatakan, pihaknya menargetkan pertumbuhan industri fesyen muslim di atas 18 persen pada 2019.
"18 persen itu pertumbuhan satu tahun. Dari 2017 ke 2018 itu pertumbuhan 16 persen. Dari 2018 ke 2019, target kita itu di atas 18 persen," kata dia saat ditemui, di JCC, Jakarta, Rabu, 1 Mei 2019.
"Kita memang tidak menargetkan banyak-banyak, karena melihat angka pertumbuhan ekonomi dunia juga. Jadi kita menyesuaikan," lanjut Gati.
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah, kata dia, yakni dengan mendukung kegiatan-kegiatan yang dapat mendekatkan pasar ke produk fesyen muslim Indonesia.
"Untuk dorong apa yang dilakukan. Yang pertama adalah mendekatkan pasar ya. Makanya kita dukung acara seperti ini (pameran fesyen muslim). Kita dekatkan pasar. Kita lihat pasar seperti apa. Kalau pasar banyak, industri dengan sendirinya tumbuh. Karena dari segi kapasitas produksi kita cukup untuk suplai pasar dalam negeri," imbuhnya.
Dia pun mengatakan, kiprah produk fesyen muslim Indonesia di pasar dunia sudah diakui. Indonesia bahkan sudah punya beberapa negara yang menjadi pemakai produk fesyen muslim asal Indonesia.
"Kita tidak menyangka Amerika itu target ekspor yang paling bagus. Komunitas muslim di Amerika itu daya beli tentu lebih tinggi. Paris juga, London juga. Negara Timur Tengah yang tujuan ekspor itu Kuwait, Uni Emirat Arab, kemudian, London juga bagus. Bahkan Jepang juga ada," jelas dia.
Gati menambahkan, industri fesyen muslim Indonesia sebagian besar masih didominasi oleh industri kecil dan menengah alias IKM.
"Kalau namanya fesyen muslim itu dia nggak industri besar, kecuali kalau dia bikin jilbab baju olahraga itu industri besar. Tapi kalau baju ya enggak besar-besar bisa dari rumahan juga. Karena para desainer nanti dijahit di para IKM. Ada juga yang punya sendiri pekerja, beberapa, dan itu masih dikategorikan IKM," tandasnya.
from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com kalo berita gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2USgiv6
No comments:
Post a Comment