Liputan6.com, New York - Ribuan orang mengadakan kemah semalaman sebagai bentuk aksi mereka menggalang dana bagi kaum tuna wisma.
Tak ketinggalan, sejumlah selebriti pun ikut ambil bagian dalam acara yang bertajuk "World's Big Sleep Out" di beberapa kota termasuk London, Edinburgh dan Cardiff.
Dilansir dari BBC, Minggu (8/12/2019), pihak penyelenggara mengharapkan partisipasi lebih dari 50 ribu orang, termasuk dalam acara yang juga dilakukan di New York, Brisbane dan Dublin.
Aksi ini berharap dapat mengumpulkan dana senilai $50 juta atau sekitar Rp 700 M.
Di London's Trafalgar Square, para penggalang dana yang tidur di jalanan, harus berhadapan dengan suhu dingin serta hujan deras. Hal itu disebutkan menjadi makanan sehari-hari bagi para tuna wisma.
Dame Louise Casey, mantan kepala pemerintahan yang mengurusi divisi tuna wisma mengatakan harapannya bahwa acara ini bisa menjadi simbol.
"Hujannya sangat deras, tapi kami melakukan ini karena pada dasarnya dunia ini memiliki masalah tuna wisma. Masalah itu membuat masalah lain yaitu pengungsi atau gelandangan," ujar Dame Lousie.
"Orang-orang yang ada disini malam ini merasakan rasanya jadi tuna wisma. Kami merasakan satu hal hanya untuk satu menit, kami merasakan hal yang dialami orang lain bertahun-tahun," tambahnya.
Partisipasi Selebriti
Nyatanya, aksi ini pun turut menggerakkan hati sejumlah tokoh ternama.
Aktris Dame Helen Mirren turut memeriahkan acara dengan membacakan dongeng sebelum tidur di sana, selagi band Travis juga mengisi acara.
Seorang presenter Julie Etchingham, juga ikut merasakan rasanya menjadi tuna wisma.
Di Edinburgh, mantan aktor Brian Cox membacakan sebuah pidato di West Prince Street Gardens.
Juga Will Smith, ikut berbicara di depan peserta kemah di New York.
World's Big Sleep Out
World's Big Sleep Out diinisiasi oleh Josh Littlejohn, salah satu pendiri pencari dana amal dan toko roti sandwich Skotlandia, Social Bite.
Badan amal itu menjadi tuan rumah kunjungan dari sejumlah selebritas, termasuk George Clooney dan Leonardo DiCaprio.
Littlejohn mengatakan dia ingin mengirim pesan kepada para pemimpin politik dunia untuk memberlakukan kebijakan yang penuh belas kasih dan menemukan solusi bagi tuna wisma di tingkat lokal. Tak hanya itu, krisis pengungsi global dinilai juga mempengaruhi banyak pihak.
Kantor Statistik Nasional mengatakan perkiraan untuk jumlah tuna wisma mengalami peningkatan di Inggris, Wales dan Irlandia Utara.
No comments:
Post a Comment