Liputan6.com Milan - Otoritas Serie A meluncurkan lukisan monyet dalam rangka memerangi aksi rasialisme di sepak bola. Alih-alih menuai pujian, tindakan itu justru mendapat kritikan dari AC Milan.
Sepak bola Italia tak lepas dari kasus rasialisme. Sejumlah pesepak bola berkulit hitam pernah menjadi korban penghinaan fisik, beberapa di antaranya adalah Sulley Muntari, Moise Kean, Romelu Lukaku, Blaise Matudi, hingga Mario Balotelli.
Berbagai upaya pun dilakukan Serie A untuk memerangi aksi tak sportif tersebut. Teranyar, Serie A meluncurkan lukisan tiga monyet karya Simone Fugazzotto.
Ketiga poster tersebut sudah diajukan dan disetujui pihak Serie A. Kini, poster bergambar monyet itu sudah terpampang di markas Lega, selaku operator Serie A.
Fugazzotto menyebut lukisan itu ingin memberi tahu kalau semua orang pada dasarnya adalah monyet. Penggambaran tiga monyet tersebut layaknya ras yang ada di dunia.
View this post on InstagramA post shared by Simone Fugazzotto (@simonefugazzotto) on
Akan tetapi, kampanye tersebut langsung menuai kritikan, satu di antaranya adalah AC Milan. I Rossoneri menyebut melawan aksi rasialisme dengan menggunakan lukisan monyet sebagai tindakan yang salah.
"Seni bisa menjadi kuat, tetapi kami sangat tidak setuju dengan penggunaan monyet sebagai gambar dalam perang melawan rasialisme, dan terkejut dengan kurangnya konsultasi," tulis AC Milan di akun Twitter resmi klub.
Kritikan AS Roma
Sebelum AC Milan, AS Roma telah lebih dulu mengecam lukisan tiga monyet tersebut. Roma mempertanyakan pemilihan monyet sebagai bagian dari kampanye anti rasialisme.
"AS Roma sangat terkejut melihat apa yang tampak seperti kampanye anti-rasial dari Serie A yang menampilkan monyet-monyet yang dilukis di media sosial hari ini," tulis AS Roma di media sosial, Twitter.
"Kami memahami liga ingin mengatasi rasialisme, tetapi kami tidak percaya ini adalah cara yang tepat untuk melakukannya," tambah pernyataan tersebut.
Sumber: Football Italia
Disadur dari: Bola.com, Penulis: Rizki Hidayat / Editor: Aning Jati
No comments:
Post a Comment