Pages

Wednesday, May 29, 2019

Jepang Bakal Minta Dukungan Keterbukaan Data Informasi di G20

Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro bertemu dengan Menteri Industri dan Perdagangan Rusia, Danis Manturov.

Pertemuan keduanya untuk membahas sejumlah kerja sama, antara lain bidang siber, turisme, dan sumber daya alam (SDA).

Menteri Bambang berkata pada tahun 2020-2024, kerja sama potensial Indonesia-Rusia adalah SDA. Ini seperti minyak sawit mentah, batubara, dan gas, kemudian Energi Baru Terbarukan (EBT), penerbangan, dan industri Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO).

"Minyak sawit mentah (CPO), kopra, dan margarin adalah komoditas ekspor utama Indonesia ke Federasi Rusia. Sementara produk setengah jadi dari besi atau baja adalah komoditas impor terbesar Indonesia dari Federasi Rusia," jelas Menteri Bambang, seperti dikutip dalam rilis resminya, Jumat, 24 Mei 2019.

Selain sektor SDA, Rusia juga tertarik pada kerja sama di bidang keamanan siber yang hanya diberikan ke negara mitra terpilih. Rusia juga sangat berminat untuk bekerja sama di bidang kota pintar, shipbuilding, pharmaceuticals.

Pada pertemuan yang berlangsung di rangkaian The Second Stolypin Forum ini, sektor turisme juga ikut disorot Rusia. Hal tersebut mengingat arus wisata warga Rusia ke Indonesia masih jauh tertinggal ketimbang yang pergi ke Thailand.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Terkini, Kabar Terbaru Hari Ini Indonesia dan Dunia - Liputan6.com kalo berita gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2QyuHfx

No comments:

Post a Comment