Liputan6.com, Jakarta - Kampas rem mobil bertransmisi otomatis ternyata lebih cepat habis ketimbang mobil bertransmisi manual. Benarkah?
Kepala Bengkel Auto2000 Yos Sudarso, Suparman menjelaskan bahwa menipisnya kampas rem mobil batik memang cukup wajar. Sebab, rem menjadi satu-satunya yang diandalkan untuk memperlambat laju mobil.
Mobil bertransmisi otomatis jelas tak sama dengan mobil manual yang masih bisa dibantu dengan engine brake.
"Kalau dibandingkan dengan mobil manual, mobil matik itu lebih cepat setengahnya. Jadi bila mobil manual ganti kampas rem tiap 60.000 kilometer (km), mobil matik bisa 30.000 sampai 40.000 kilometer sudah ganti," jelas Suparman, seperti dilansir dari laman Auto2000.
Lalu, mengapa bisa begitu? Berikut ulasan penyebabnya:
1. Posisi Netral
Pengendara mobil matik juga jarang menyicil rem. Maksudnya, jika sudah terindikasi akan terhalang lampu merah, maisih banyak yang melakukan pengereman mendekati posisi berhenti. Kondisi ini membuat rem bekerja lebih keras.
Sementara, pada pengendara mobil manual, kebanyakan sudah menetralkan posisi transmisi jka terlihat akan berhenti di lampu merah. Baru kemudian mulai melakukan pengereman.
Sebenarnya, metode ini bisa ditiru untuk pengendara mobil matik. Caranya cukup mudah, tinggal dorongan posisi tuas ke N, lalu mulai melakukan pengereman secara bertahap hingga akhirnya mobil bisa berhenti.
2. Menahan Rem
Kebiasaan pemilik mobil matik yang suka menahan pedal rem dengan kaki dibandingkan memanfaatkan rem tangan saat berhenti, juga bisa merugikan. Selain itu, pedal rem diinjak ketika posisi tuas transmisi masih berada di D untuk menahan laju mobil.
Kondisi inilah yang menyebabkan kampas rem cepat habis. Kondisi ini bahkan sudah menjadi kebiasaan para pemilik mobil matik.
Dilakukan hampir setiap berhenti, jika terus-menerus. Ketika mobil mau melaju terjadi gesekan antara cakram dan kampas rem, sehingga cukup berat kerjanya.
3. Selalu Diandalkan
Mobil matik memiliki ritme penggunaan rem yang sangat aktif. Sejak akan bergerak, memperlambat laju kendaraan, sampai mobil berhenti pasti dan wajib menginjak pedal rem.
Otomatis, kondisi ini akan membuat kampas rem bekerja ekstra sehingga cukup wajar bila lebih cepat mengalami keausan.
"Mobil matik memang bisa engine brake, tapi dayanya tak sebesar mobil manual. Selain itu hampir setiap pergerakan ketika mengendarai mobil matik, pasti dilakukan dengan menekan pedal rem," tandas Suparman.
No comments:
Post a Comment